Tentang MEDICINUS
MEDICINUS juga telah bekerja sama dengan PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia) untuk memublikasikan naskah-naskah CME (Continuing Medical Education) sehingga dokter dan apoteker dapat mengikuti pembelajaran secara daring yang disajikan dalam bentuk artikel dan kuis untuk mendapatkan SKP. Namun, per November 2024 ini, program CME Medicinus diubah menjadi program MOOC (Massive Open Online Course). Hal tersebut berangkat dari Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/1561/2024 tentang Pedoman Pengelolaan Pemenuhan Kecukupan Satuan Kredit Profesi Bagi Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan, yang menyebutkan bahwa SKP Kemenkes merupakan salah satu persyaratan untuk memperpanjang surat ijin praktik bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan. Oleh karena itu, dari program MOOC yang ber-SKP Kemenkes ini diharapkan dapat mendukung dokter untuk memperoleh SKP tersebut. Selain itu, program pembelajaran ini diharapkan juga dapat menjadi wadah guna meningkatkan kompetensi dan wawasan tenaga medis, khususnya para dokter di tanah air.
Profil Jurnal
Terbitan Terkini
MEDICINUS Vol. 38 No. 1 (2025)Tema utama edisi online kali ini adalah mengenai “The Use of Predimenol After Simple Pain in High-Risk Patients”. Manajemen nyeri yang efektif menjadi tantangan umum dalam praktik klinis, baik yang melibatkan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) resep maupun yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Penggunaan OAINS banyak dikaitkan dengan berbagai risiko, termasuk risiko kardiovaskular, renal, dan komplikasi gastrointestinal. Artikel ini membahas suatu serial kasus mengenai nyeri inflamasi, di mana setelah dilakukan intervensi nyeri yang sederhana, diberikan terapi Paracetamol dan Predimenol. Artikel lain yang ikut mewarnai edisi pembuka tahun ular kayu ini adalah perspektif baru tentang manajemen nyeri dari sudut pandang pendekatan multidisiplin, “Laporan Kasus Blok Atrioventrikular Total pada Usia Lanjut dengan NSTEMI” yang mengisi rubrik laporan kasus, serta review artikel “Modalitas Terapi pada Veruka Vulgaris”, “Farmasi Cerdas - Era Baru Penemuan Obat dengan AI dan Big Data”, serta “Kemerdekaan Nasional dalam Genggaman Industri Farmasi Mandiri”