Arsip
-
MEDICINUS Vol. 38 No. 6 (2025)
Tema utama edisi kali ini adalah mengenai “Perkembangan Terkini Penyakit Influenza dan Peran Favipiravir dalam Tata Laksana Penyakit”. Infeksi virus influenza masih menjadi tantangan utama kesehatan global, terutama pada kelompok rentan dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu. Infeksi ini terutama disebabkan virus influenza A dan B, dengan spektrum klinis...
Tema utama edisi kali ini adalah mengenai “Perkembangan Terkini Penyakit Influenza dan Peran Favipiravir dalam Tata Laksana Penyakit”. Infeksi virus influenza masih menjadi tantangan utama kesehatan global, terutama pada kelompok rentan dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu. Infeksi ini terutama disebabkan virus influenza A dan B, dengan spektrum klinis yang bervariasi, mulai dari tanpa gejala hingga mengancam jiwa. Virus influenza cenderung mengalami mutasi genetik yang cepat sehingga membatasi efektivitas jangka panjang dari respons imun yang diinduksi oleh vaksin. Baku emas untuk diagnosis influenza adalah melalui pemeriksaan reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR). Pemberian antivirus favipiravir diyakini menjadi salah satu tata laksana penting dalam melawan infeksi influenza, SARS-CoV-2, maupun infeksi virus RNA lainnya. Selain pengobatan, tindakan preventif terhadap serangan infeksi virus influenza juga harus dioptimalkan, yakni melalui kegiatan vaksinasi, terutama di terutama di wilayah dengan populasi yang berisiko tinggi. Edisi ke-6 di tahun ular kayu ini dibuka dengan Perspective yang mengulas tentang “Tiga Pilar Pertahanan Tubuh terhadap Influenza”. Artikel lain yang ikut mewarnai edisi kali ini antara lain ”Perbandingan Keputusan Tata Laksana Farmakologi dan Rujukan Pasien Epilepsi Baru dengan Pasien yang Pernah Didiagnosis Sebelumnya pada Layanan Telemedik Indonesia” dan “Analisis In Silico Interaksi antara Interferon Beta dengan Senyawa Turunan Flavonoid dan Terpenoid dari Bunga Carthamus tinctorius” yang menghuni rubrik Research, serta artikel mengenai Hepatitis B dan Hepatocellular Carcinoma yang mengisi rubrik Case Report. Selanjutnya disusul dengan rubrik Medical Review yang diisi dengan artikel “Di Balik Peradangan: Tinjauan tentang Peran Antinosiseptif Sel Imun dalam Modulasi Nyeri” dan “Uji Klinis Terdesentralisasi: Mendefinisikan Ulang Partisipasi, Kuasa, dan Presisi dalam Riset Kesehatan”.
-
MEDICINUS Vol. 38 No. 5 (2025)
Tahukah Anda, bahwa preeklamsia merupakan kondisi hipertensi yang dialami pada masa kehamilan dan berkontribusi signifikan pada tingginya angka kematian ibu secara global. Selain bagi ibu hamil, preeklamsia juga berdampak buruk pada perkembangan janin akibat sirkulasi darah yang terganggu. Salah satu faktor penting yang berpengaruh dalam patofisiologi preeklamsia adalah defisiensi mikronutrien, salah satunya kalsium....
Tahukah Anda, bahwa preeklamsia merupakan kondisi hipertensi yang dialami pada masa kehamilan dan berkontribusi signifikan pada tingginya angka kematian ibu secara global. Selain bagi ibu hamil, preeklamsia juga berdampak buruk pada perkembangan janin akibat sirkulasi darah yang terganggu. Salah satu faktor penting yang berpengaruh dalam patofisiologi preeklamsia adalah defisiensi mikronutrien, salah satunya kalsium. Kalsium merupakan mineral esensial yang menjadi kunci dalam mekanisme kontraksi otot polos di pembuluh darah, serta berkontribusi dalam regulasi tonus vaskular dan tekanan darah. Itulah inti dari tema utama yang dikupas tuntas pada edisi online pada bulan Mei ini, yang bertajuk “The Role of Hypocalcemia in Preeclampsia: A Review on Calcium Supplementation in Pregnancy”. Artikel lain yang turut mengisi edisi ke-5 pada tahun ular kayu ini adalah “Preeklamsia dan Dampaknya dalam Perspektif Psikologi, Sosiologi, dan Medis” di rubrik Perspective. Ada juga “Laporan Kasus: Weil’s Disease” di rubrik Case Report. Sementara di kolom Medical Review dihuni oleh artikel “Anemia pada Remaja: Kajian Pustaka”, “A Comprehensive Review of Bioequivalence Studies: Methodologies, Regulatory Considerations, and Future Directions”, “Kalsium, Vitamin D, dan Farmakoterapi Masa Depan dalam Pencegahan Preeklamsia: Tinjauan Komprehensif dari Perspektif Klinis dan Molekuler”, serta “Jejak Memori dalam Jaringan Fasia”.
-
MEDICINUS Vol. 38 No. 4 (2025)
“Nyeri Neuropati: Tantangan dan Perkembangan dalam Manajemen Berbasis Bukti” didaulat menjadi tema utama pada edisi online ke-4 tahun ini. Nyeri neuropati merupakan kondisi kronis akibat disfungsi sistem saraf somatosensori yang memerlukan pendekatan terapi multimodal untuk mengoptimalkan manajemen nyeri dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebagai agen farmakoterapi utama, pregabalin bekerja...
“Nyeri Neuropati: Tantangan dan Perkembangan dalam Manajemen Berbasis Bukti” didaulat menjadi tema utama pada edisi online ke-4 tahun ini. Nyeri neuropati merupakan kondisi kronis akibat disfungsi sistem saraf somatosensori yang memerlukan pendekatan terapi multimodal untuk mengoptimalkan manajemen nyeri dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebagai agen farmakoterapi utama, pregabalin bekerja dengan menurunkan eksitabilitas neuron melalui modulasi kanal kalsium tipe alfa-2-delta, dan telah menunjukkan efektivitas dalam mengurangi gejala nyeri neuropati. Pendekatan nonfarmakologis, seperti cognitive behavioral therapy (CBT) dan stimulasi listrik noninvasif, juga berperan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien nyeri neuropati. Artikel lain yang ikut menyemarakkan edisi ini antara lain: “The Gastroprotective Effect of DLBS2411 for High-Risk Gastrointestinal Patients: Case Series in Inflammatory Pain Condition”, “Herpes Zoster Ophthalmicus with Unilateral Blepharoconjunctivitis: Clinical Presentation and Management”, serta ”Disease Modifying Therapy Switch in Highly Active Multiple Sclerosis: A Case Report”. Masih di edisi yang sama , rubrik Medical Review diisi oleh artikel tentang “Kemajuan dalam Biologi Spasial: Perspektif Multiomik” dan “Melawan Penurunan Kognitif pada Otak yang Menua Lewat Pemulihan Fungsi Mitokondria”.
-
MEDICINUS Vol. 38 No. 3 (2025)
Tema utama edisi online kali ini adalah mengenai “Nutritional Intervention in Osteoporosis: An Overlooked Management in Primary Care”. Seperti diketahui bersama, osteoporosis merupakan gangguan pada sistem rangka, ditandai dengan adanya penipisan dan penurunan tingkat kepadatan tulang, yang merupakan konsekuensi dari proses penuaan dan beragam faktor lainnya. Osteoporosis banyak dialami oleh...
Tema utama edisi online kali ini adalah mengenai “Nutritional Intervention in Osteoporosis: An Overlooked Management in Primary Care”. Seperti diketahui bersama, osteoporosis merupakan gangguan pada sistem rangka, ditandai dengan adanya penipisan dan penurunan tingkat kepadatan tulang, yang merupakan konsekuensi dari proses penuaan dan beragam faktor lainnya. Osteoporosis banyak dialami oleh kelompok dewasa dan usia lanjut, khususnya pada wanita pascamenopause, dan berdampak pada peningkatan risiko terjadinya patah tulang serta penurunan kualitas hidup penderita. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya penyakit ini, salah satunya defisiensi nutrien, seperti kalsium dan vitamin D yang berperan dalam memelihara proses remodeling tulang yang sehat. Oleh karena itu, intervensi nutrisi juga berperan penting dalam mencegah dan memperlambat progresivitas osteoporosis, di samping modifikasi gaya hidup sehat yang mendukung kesehatan rangka. Artikel lain yang turut mewarnai edisi ketiga pada tahun ular kayu ini adalah Perspektif mengenai terapi terbaru untuk Osteoporosis dari sudut pandang perkembangan intervensi farmasi dan terapi penunjang, "The Use of Predimenol for Non Specific Mild to Moderate Headache Case Series", “Laporan Kasus: Pencitraan untuk Diagnosis Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser”, "Fraksi Bioaktif dan Inovasi Terapeutik: Jembatan Etnofarmasi dan Sains Modern", serta “Terapi Osteoporosis Terbaru: Tinjauan Komprehensif Farmakologis”.
-
MEDICINUS Vol. 38 No. 2 (2025)
Tema utama edisi online pada Februari ini adalah “The Benefit of DLBS3233 as Add-on Therapy for Symptomatic Painful Diabetic Neuropathy: Case Series”. Painful diabetic neuropathy (PDN) simetris merupakan bentuk neuropati diabetik dengan tingkat prevalensi yang tinggi serta morbiditas yang signifikan. Akan tetapi, manajemen terapi yang optimal masih menjadi tantangan tersendiri...
Tema utama edisi online pada Februari ini adalah “The Benefit of DLBS3233 as Add-on Therapy for Symptomatic Painful Diabetic Neuropathy: Case Series”. Painful diabetic neuropathy (PDN) simetris merupakan bentuk neuropati diabetik dengan tingkat prevalensi yang tinggi serta morbiditas yang signifikan. Akan tetapi, manajemen terapi yang optimal masih menjadi tantangan tersendiri untuk mengatasi gangguan ini. Selain itu, terdapat kebutuhan yang mendesak akan jenis terapi yang mampu berfokus pada dimensi inflamasi serta stres oksidatif. Studi terdahulu menunjukkan bahwa obat golongan opioid, antiepilepsi, dan antidepresan tergolong efektif untuk meringankan nyeri PDN, namun memiliki beberapa isu keamanan terkait potensi efek samping, sehingga memiliki keterbatasan untuk dioptimalkan penggunaannya pada kasus ini. Di samping PDN, bahasan mengenai inovasi terbaru pengobatan diabetes yang dilihat dari perspektif pendekatan molekuler dan sistemik mengisi kolom Perspektif pada edisi ke-2 tahun ini. Rubrik Case Report lainnya adalah artikel yang berjudul “Infeksi Tuberkulosis Ekstra Paru tanpa TB Paru Primer pada Pasien Imunokompeten: Sebuah Laporan Kasus”. Sementara itu, rubrik Medical Review diisi oleh 3 artikel yang tidak kalah menarik, yakni “Cryptogenic Organizing Pneumonia”, “Memanfaatkan Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin dalam Inovasi Farmasi”, serta “Menimbang Keadilan dalam Indeksasi Akademik: Mengapa Kita Tak Hanya Mengandalkan Scopus?”.
-
MEDICINUS Vol. 38 No. 1 (2025)
Tema utama edisi online kali ini adalah mengenai “The Use of Predimenol After Simple Pain in High-Risk Patients”. Manajemen nyeri yang efektif menjadi tantangan umum dalam praktik klinis, baik yang melibatkan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) resep maupun yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Penggunaan OAINS banyak dikaitkan dengan berbagai risiko, termasuk risiko kardiovaskular, renal, dan...
Tema utama edisi online kali ini adalah mengenai “The Use of Predimenol After Simple Pain in High-Risk Patients”. Manajemen nyeri yang efektif menjadi tantangan umum dalam praktik klinis, baik yang melibatkan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) resep maupun yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Penggunaan OAINS banyak dikaitkan dengan berbagai risiko, termasuk risiko kardiovaskular, renal, dan komplikasi gastrointestinal. Artikel ini membahas suatu serial kasus mengenai nyeri inflamasi, di mana setelah dilakukan intervensi nyeri yang sederhana, diberikan terapi Paracetamol dan Predimenol. Artikel lain yang ikut mewarnai edisi pembuka tahun ular kayu ini adalah perspektif baru tentang manajemen nyeri dari sudut pandang pendekatan multidisiplin, “Laporan Kasus Blok Atrioventrikular Total pada Usia Lanjut dengan NSTEMI” yang mengisi rubrik laporan kasus, serta review artikel “Modalitas Terapi pada Veruka Vulgaris”, “Farmasi Cerdas - Era Baru Penemuan Obat dengan AI dan Big Data”, serta “Kemerdekaan Nasional dalam Genggaman Industri Farmasi Mandiri”