Tentang MEDICINUS

MEDICINUS merupakan jurnal ilmiah farmasi dan kedokteran yang diterbitkan PT Dexa Medica. MEDICINUS telah mempublikasikan naskah ilmiah dalam bentuk hasil penelitian, laporan kasus dan review seputar dunia kedokteran dan farmasi.

MEDICINUS juga telah bekerja sama dengan PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia) untuk memublikasikan naskah-naskah CME (Continuing Medical Education) sehingga dokter dan apoteker dapat mengikuti pembelajaran secara daring yang disajikan dalam bentuk artikel dan kuis untuk mendapatkan SKP. Namun, per November 2024 ini, program CME Medicinus diubah menjadi program MOOC (Massive Open Online Course). Hal tersebut berangkat dari Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/1561/2024 tentang Pedoman Pengelolaan Pemenuhan Kecukupan Satuan Kredit Profesi Bagi Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan, yang menyebutkan bahwa SKP Kemenkes merupakan salah satu persyaratan untuk memperpanjang surat ijin praktik bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan. Oleh karena itu, dari program MOOC yang ber-SKP Kemenkes ini diharapkan dapat mendukung dokter untuk memperoleh SKP tersebut. Selain itu, program pembelajaran ini diharapkan juga dapat menjadi wadah guna meningkatkan kompetensi dan wawasan tenaga medis, khususnya para dokter di tanah air.

Profil Jurnal

Nama Jurnal:
MEDICINUS
Frekuensi Penerbitan:
3 kali / tahun
ISSN Edisi Daring:
ISSN Edisi Cetak:
Prefiks DOI (Crossref):
Penerbit:
Pemimpin Redaksi:
Prof. Raymond R. Tjandrawinata, Ph.D., M.Sc., M.B.A., FRSPH
							Lihat Vol 37 No 3 (2024): MEDICINUS

Terbitan Utuh

Profil Jurnal

Nama Jurnal:
MEDICINUS
Frekuensi Penerbitan:
3 kali / tahun
ISSN Edisi Daring:
ISSN Edisi Cetak:
Prefiks DOI (Crossref):
Penerbit:
Pemimpin Redaksi:
Prof. Raymond R. Tjandrawinata, Ph.D., M.Sc., M.B.A., FRSPH

Terbitan Terkini

MEDICINUS Vol. 37 No. 3 (2024)
										Lihat Vol 37 No 3 (2024): MEDICINUS
Diterbitkan: 01-11-2024

Tema utama pada Medicinus edisi kali ini adalah mengenai “Coronary Atherosclerotic Calcification”. Penyakit arteri koroner merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini ditandai dengan penumpukan plak aterosklerotik di dalam pembuluh arteri koroner, yang menyebabkan aliran darah ke otot-otot jantung (miokardium) terganggu atau bahkan terhenti. Penanda dari terjadinya aterosklerosis adalah proses kalsifikasi, oleh karena itu diperlukan pengembangan modalitas pencitraan lebih lanjut yang mampu mengidentifikasi karakteristik plak berisiko tinggi serta stadium kalsifikasi yang berat atau ekstensif, sebagai bagian dari keseluruhan tata laksana yang optimal untuk menekan tingkat mortalitas dan morbiditas. Selain kalsifikasi arteri koroner, artikel lain yang tidak kalah menarik dalam edisi penutup tahun naga kayu ini antara lain rubrik Research yang mengupas artikel ”Perbandingan Uji TB IGRA Menggunakan Metode T-SPOT.TB dan CLIA”, artikel laporan kasus tentang Dapsone Hypersensitivity Syndrome, dan Kusta Pausibasiler Tipe Tuberkuloid, rubrik Pharmaceutical mengenai Nanoselulosa Bakteri yang Mengandung Ekstrak Propolis, rubrik Medical Review yang membahas kondisi Pityariasis Rosea, serta beberapa artikel lain seperti Miskonsepsi Umum dalam Evidence-Based Medicine: Tantangan dan Aplikasinya dalam Praktik Klinis, serta Keadilan Bermartabat dalam Akses terhadap Obat.

Terbitan Utuh