Hepatitis B and Hepatocellular Carcinoma: A Case Report and Literature Review

Abstrak

Pendahuluan: Data terkini memperkirakan bahwa lebih dari 90% tumor hati primer merupakan hepatocellular carcinoma (HCC), yaitu jenis tumor ganas pada hepatosit. Hepatitis B virus (HBV) diketahui berhubungan secara khusus dengan HCC. Deteksi dini hepatitis B kronis sangat penting untuk mencegah komplikasi. Presentasi Kasus: Seorang gadis berusia 17 tahun mengeluhkan perut yang membesar selama satu bulan, jaundice, urine berwarna gelap, dan feses berwarna pucat. Pasien mengalami penurunan berat badan dan kehilangan nafsu makan. Status antropometri menunjukkan malnutrisi berat. Perut tampak membesar dengan asites. Terdapat palpasi hati dengan konsistensi keras dan permukaan tidak rata hingga ke daerah epigastrium, dengan ukuran 8 x 7 x 6 cm, serta disertai splenomegali. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia (hemoglobin 9,5 g/dl), jumlah leukosit 12,38 x 10³/μl, trombosit 859 x 10³/μl, AST 1.095 U/l, ALT 104 U/l, kolestasis (bilirubin total 66,5 mg/dl, bilirubin direk 4,14 mg/dl), hipoalbuminemia (albumin 2,81 g/dl), LDH 3.146 U/l, HBsAg reaktif >1.000; AFP >1.000 ng/ml. Ultrasonografi abdomen menunjukkan hepatomegali dengan nodul multipel yang tersebar di hampir semua segmen hati, beberapa di antaranya membentuk massa berukuran 7,9 x 6,4 x 5,8 cm di lobus kanan. Selain itu, ditemukan splenomegali dan asites. CT scan abdomen menunjukkan massa yang tersebar di seluruh lobus hati dengan peningkatan kontras pada fase arteri dan suplai dari arteri hepatika, serta kontras washout pada fase vena dengan asites. Temuan ini mendukung diagnosis HCC. Kesimpulan: Anak-anak dengan HBV mungkin telah menjalani pemeriksaan medis sebelumnya tanpa mendapatkan diagnosis yang akurat, sehingga terjadi peluang terlewatnya diagnosis yang tepat waktu. Kesadaran yang lebih tinggi serta skrining dini infeksi HBV pada anak-anak sangat diperlukan, terutama di wilayah dengan prevalensi HBV yang tinggi.