Preeklamsia dan Dampaknya dalam Perspektif Psikologi, Sosiologi, dan Medis
DOI:
https://doi.org/10.56951/wbqkwr31Editorial
Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan serius yang berdampak multidimensional terhadap kesehatan ibu dan janin. Secara medis, kondisi ini ditandai oleh hipertensi pascausia kehamilan 20 minggu serta temuan proteinuria atau gangguan organ lain, dan dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal organ, kelahiran prematur, hingga kematian maternal dan neonatal. Di sisi psikologis, diagnosis preeklamsia sering memicu kecemasan, depresi, dan stres mendalam akibat ketidakpastian terhadap kondisi kehamilan, yang memperburuk kualitas hidup ibu. Sementara itu, dari perspektif sosiologis, preeklamsia mencerminkan ketimpangan sosioekonomi, terutama di negara berkembang, di mana akses terhadap perawatan kesehatan yang memadai masih terbatas. Kurangnya edukasi, ketidakmerataan distribusi fasilitas medis, serta beban sosial terhadap keluarga semakin memperparah dampak kondisi ini. Oleh karena itu, pendekatan interdisipliner yang mencakup intervensi medis, dukungan psikososial, dan kebijakan publik yang progresif sangat penting untuk pencegahan dan penanganan preeklamsia secara komprehensif.
Unduhan
Referensi
1. World Health Organization. WHO recommendation on calcium supplementation before pregnancy for the prevention of pre-eclampsia and its complications. Geneva: World Health Organization; 2020. Licence: CC BY-NC-SA 3.0 IGO.
2. Villar J, Abdel-Aleem H, Merialdi M, Mathai M, Ali MM, Zavaleta N, et al. World Health Organization randomized trial of calcium supplementation among low calcium intake pregnant women. Am J Obstet Gynecol. 2006;194(3):639–49.
3. Fogacci S, Fogacci F, Banach M, Michos ED, Hernandez AV, Lip GYH, et al. Vitamin D supplementation and incident preeclampsia: A systematic review and meta-analysis of randomized clinical trials. Clin Nutr. 2020;39(6):1742–52.
4. Yu Y, Zhang S, Mallow EB, Wang G, Hong X, Walker SO, et al. The combined association of psychosocial stress and chronic hypertension with preeclampsia. Am J Obstet Gynecol. 2013;209(5):e1–e12.
5. Ministry of Health Republic of Indonesia and United Nations Children’s Fund. Maternal nutrition in Indonesia: landscape analysis and recommendations. Jakarta: UNICEF, 2023.
6. Ota E, Hori H, Mori R, Tobe-Gai R, Farrar D. Antenatal dietary education and supplementation to increase energy and protein intake. Cochrane Database Syst Rev. 2015;(6):CD000032.
7. Ng KW, Chaturvedi N, Coté GL, Fisher SA, Mabbott S. Biomarkers and point of care screening approaches for the management of preeclampsia. Commun Med. 2024;4:208.
Unduhan
Terbitan
Bagian
Diterbitkan
Unduhan
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Raymond R. Tjandrawinata

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.