Critical Care of Eclampsia with Partial HELLP Syndrome in Resource-Limited Setting: A Case Report
DOI:
https://doi.org/10.56951/3d3d3g27Kata Kunci:
unit perawatan intensif, eklamsia, sindrom HELLP parsial, keterbatasan sumber dayaAbstrak
Latar belakang: Eklamsia adalah gangguan hipertensi pada kehamilan yang ditandai dengan kejang yang mengancam jiwa dan sering kali memerlukan perawatan intesif pada pasien-pasien obstetrik. Sindrom HELLP (hemolysis, elevated
liver enzymes, low platelets) merupakan komplikasi dari gangguan hipertensi pada kehamilan yang ditandai dengan hemolisis, peningkatan enzim hati, dan trombositopenia. Negara-negara berkembang memiliki angka mortalitas maternal yang tinggi karena pelayanan perawatan maternal antenatal yang kurang memadai.
Laporan kasus: Nyonya D, 25 tahun, menikah, ibu rumah tangga, dirujuk ke unit gawat darurat RSUD Encik Mariyam, Lingga, karena kejang dan penurunan kesadaran selama 3 jam sebelum dibawa ke rumah sakit. Pasien didiagnosis
eklamsia disertai komplikasi sindrom HELLP parsial dan dijadwalkan untuk menjalani bedah caesarean section (SC) darurat oleh dokter spesialis obstetrik. Anestesi umum diberikan, dan pasien menerima perawatan di unit perawatan intensif (intensive care unit/ICU) selama 5 hari dalam kondisi keterbatasan sumber daya.
Kesimpulan: Angka kematian ibu hamil karena eklamsia dan sindrom HELLP terhitung dalam proporsi jumlah yang signifikan, terutama di negara-negara berkembang. Diagnosis awal dan pemberian terapi sesegera mungkin oleh tim ICU
dapat mencegah komplikasi dan menurunkan morbiditas dan mortalitas. Komplikasi yang muncul memerlukan intervensi dan terapi multidisiplin sejak awal, termasuk bantuan ventilator, pemantauan yang intensif, dan penggunaan obat-obatan vasoactive, yang keseluruhannya dapat memitigasi progresi disfungsi organ dan memperbaiki prognosis.
Unduhan
Referensi
1. Sulistyono A, Tri Joewono H. Maternal mortality from eclampsia at tertiary referral hospital, Surabaya, Indonesia. Eurasia J Biosci. 2020;14:1709-13.
2. Lam MTC, Dierking E. Intensive care unit issues in eclampsia and HELLP syndrome. Int J Crit Illn Inj Sci. 2017;7(3):136-41. doi: 10.4103/IJCIIS.IJCIIS_33_17.
3. Prasad S, Shivkumar PV, Haswani R. A prospective study of maternal and perinatal outcomes in eclampsia in a tertiary care centreJ Obst Gynecol Surg. 2022;3(2):23–6. doi: 10.52916/jogs224028.
4. Parthasarathy S, Hemanth Kumar V, Sripriya R, Ravishankar M. Anesthetic management of a patient presenting with eclampsia. Anesth Essays Res. 2013;7(3):307-12. doi: 10.4103/0259-1162.123214.
5. Akre S, Sharma K, Chakole S, Wanjari MB. Eclampsia and its treatment modalities: a review article. Cureus. 2022:14(9):e29080. doi: 10.7759/cureus.29080.
6. Munif A, Jelita KI, Wijaya INS, Parami P. General anesthesia for the gravid patient in the emergency operating room at Sanglah General Hospital. Int J Anesthetic Anesthesiol. 2022;9(1):134. doi: 10.23937/2377-4630/1410134.
7. Paramsothy J, Gutlapalli SD, Ganipineni VDP, Mulango I, Okorie IJ, Arrey Agbor DB, et al. Propofol in ICU settings: understanding and managing anti-arrhythmic, pro-arrhythmic effects, and propofol infusion syndrome. Cureus. 2023;15(6):e40456. doi: 10.7759/cureus.40456.
8. Zhang Q, Yu Y, Lu Y, Yue H. Systematic review and meta-analysis of propofol versus barbiturates for controlling refractory status epilepticus. BMC Neurol. 2019;19(1):55. doi: 10.1186/s12883-019-1281-y.
9. Sardesai S, Dabade R, Deshmukh S, Patil P, Pawar S, Patil A. Posterior reversible encephalopathy syndrome (PRES): evolving the mystery of eclampsia! J Obstet Gynaecol India. 2019;69(4):334–8. doi: 10.1007/s13224-019-01214-6.
10. Zheng H, Cao X, Gao F, Li X, Wan L, Luo A. Hyperkalemic cardiac arrest induced by mannitol administration during craniotomy: a case report and review of the literature. Front Surg. 2022;9:1019101. doi: 10.3389/fsurg.2022.1019101.
11. Kahar LA, Sari WM, Bennovry RR, Adnani MRS. Intensive care management of eclampsia complicated with acute kidney injury: a case report. Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine and Translational Research. 2023;7(10):3658–62. doi: 10.37275/bsm.v7i10.872.
Unduhan
Terbitan
Bagian
Diterbitkan
Unduhan
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Muhammad Rizqhan, Aryasena Andhika Wiedjaja

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.