Infeksi Tuberkulosis Ekstra Paru tanpa TB Paru Primer pada Pasien Imunokompeten: Sebuah Laporan Kasus

Penulis

  • Ferrdy Pratama Wijaya Departemen Ilmu Neurologi, Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta
  • Christian Permana Departemen Ilmu Bedah Saraf, Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta
  • Anissa Dian Harlivasari Departemen Ilmu Penyakit Paru, Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta
  • Giovani Anggasta Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanagara, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.56951/czm4rj14

Kata Kunci:

infeksi tulang belakang, nyeri punggung, tuberkulosis

Abstrak

Pendahuluan: Penyakit tuberkulosis (TB) pada tulang belakang atau spondilitis TB merupakan salah satu manifestasi TB ekstra paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Umumnya kondisi ini diawali oleh infeksi TB paru yang menyebar secara hematogen ke organ lainnya dan sebagian besar terjadi pada individu dengan sistem
imun yang lemah, serta hanya terjadi sekitar 1% dari seluruh kasus TB paru. Laporan kasus: Seorang laki-laki berusia 44 tahun, datang dengan keluhan nyeri punggung bawah kronis progresif. Nyeri bersifat radikuler, menjalar, dan tidak kunjung membaik dengan pemberian obat antinyeri. Tidak terdapat adanya tanda dan gejala serta riwayat terdiagnosis TB paru
sebelumnya. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan adanya peningkatan LED, dan hasil pemeriksaan MRI menunjukkan adanya lesi berupa spondilitis serta multiple fracture pada vertebra lumbalis.

Berdasarkan pemeriksaan tersebut, diberikan tata laksana berupa operasi pemasangan stent dan debridement, serta terapi farmakologi berupa OAT untuk satu tahun dan analgesik. Terjadi perbaikan klinis dan gejala yang signifikan setelah 2 bulan terapi. Kesimpulan: Nyeri punggung bawah kronis dengan tanda red flag perlu mendapat perhatian khusus. Meskipun jarang, kasus spondilitis TB dapat terjadi tanpa adanya TB paru sebelumnya, sehingga diagnosis yang tepat dapat menentukan tata laksana yang sesuai dan menghasilkan perbaikan yang signifikan serta prognosis yang lebih baik.

Referensi

1. Evayanti LG, Kalanjati VP, Machin A. A rare widespread tuberculous spondylitis extended from the T5-T10 levels – a case report. IOP Conf Ser Mater Sci Eng. 2018;434:012323.

2. Swari RP, Wahyudana ING. Spinal tuberculosis: a rare case report in a 52‐year‐old female without a history of pulmonary tuberculosis. Neurol Spinal Med Chir. 2023;(6):23–5.

3. Garg RK, Somvanshi DS. Spinal tuberculosis: a review. J Spinal Cord Med. 2011;34(5):440–54.

4. Patel R, Gannamani V, Shay E, Alcid D. Spinal tuberculosis and cold abscess without known primary disease: case report and review of the literature. Case Rep Infect Dis. 2016;2016:1–4.

5. Loscalzo J, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, editor. Harrison’s principles of internal medicine. 21st edition. New York: McGraw Hill; 2022.

6. Adigun R, Singh R. Tuberculosis. dalam: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. 7. Basalamah B, Nabila BK, Imran Y, Rahmansyah M. Spondilitis tuberkulosis: perbaikan yang signifikan setelah intervensi dini. J Biomedika dan Kesehatan. 2020;3(3):137–43.

8. Viswanathan VK, Subramanian S. Pott disease. dalam: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023.

9. Glassman I, Nguyen K, Giess J, Alcantara C, Booth M, Venketaraman V. Pathogenesis, diagnostic challenges, and risk factors of pott’s disease. Clin Pract. 2023;13(1):155–65.

10. DePalma MG. Red flags of low back pain. JAAPA. 2020;33(8):8–11.

11. Dhatt SS, Kumar V, editor. Tuberculosis of the spine. Singapore: Springer Nature Singapore; 2022.

12. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana tuberkulosis. Jakarta; 2020.

13. Talebzadeh AT and Talebzadeh N. Diagnosis, management, and prognosis of spinal tuberculosis: a case report. Cureus 2023;15(2):e35262.

Diterbitkan

01-02-2025

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Cara Mengutip

[1]
Infeksi Tuberkulosis Ekstra Paru tanpa TB Paru Primer pada Pasien Imunokompeten: Sebuah Laporan Kasus. MEDICINUS 2025;38:11-7. https://doi.org/10.56951/czm4rj14.