Association Between Neutrophil-to-Lymphocyte Ratio (NLR) and Dengue Severity in Patients Treated at Bethesda Hospital, Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.56951/11a64f98Kata Kunci:
demam berdarah, rasio neutrofil terhadap limfosit, demam berdarah dengue berat, biomarker, tingkat keparahan, Rumah Sakit Bethesda, IndonesiaAbstrak
Latar belakang: Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk dan masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu tantangan dalam
penanganan penyakit ini adalah identifikasi dini pada kasus yang parah. Rasio neutrofil terhadap limfosit (neutrophil-tolymphocyte ratio/NLR) menjadi biomarker potensial untuk menilai tingkat keparahan penyakit demam berdarah.
Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara NLR dan tingkat keparahan DBD pada pasien demam
berdarah di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta.
Metode: Studi ini merupakan studi cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam studi ini
diambil dari rekam medis pasien DBD yang dirawat antara tahun 2022 hingga 2024 di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta.
Nilai NLR didapatkan dari hasil hitung darah lengkap, sedangkan tingkat keparahan penyakit diklasifikasikan berdasarkan
pedoman WHO. Selanjutnya, analisis statistik dilakukan menggunakan uji chi-square dan uji Fisher’s exact.
Hasil: Dari 68 sampel pasien yang dianalisis, ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara nilai NLR dan tingkat
keparahan DBD (p<0,001). Pasien dengan nilai NLR yang lebih rendah memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami demam berdarah dengue berat (DHF) dibandingkan dengan pasien dengan nilai NLR yang lebih tinggi.
Kesimpulan: NLR berperan dalam menentukan tingkat keparahan infeksi dengue dan dapat digunakan sebagai biomarker prediktif. Pemeriksaan ini dapat digunakan sebagai salah satu parameter yang praktis dalam penanganan pasien DBD, khususnya untuk deteksi dini dan mengoptimalkan terapi pasien demam berdarah.
Unduhan
Referensi
1. World Health Organization. Dengue - global situation. World Health Organization. Published May 30, 2024. Accessed September 2, 2025. Available from: https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2024-DON518.
2. Kemenkes RI. Demam Berdarah Dengue. Ayo Sehat. Accessed September 2, 2025. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/topik/demam-berdarah-dengue.
3. Paz-Bailey G, Adams LE, Deen J, Anderson KB, Katzelnick LC . Dengue. Lancet. 2024;403(10427):667-82. doi:10.1016/S0140-6736(23)02576-X.
4. Osuna-Ramos JF, Reyes-Ruiz JM, Ochoa-Ramírez LA, De Jesús-González LA, Ramos-Payán R, Farfan-Morales CN, et al. The usefulness of peripheral blood cell counts to distinguish COVID-19 from dengue during acute infection. Trop Med Infect Dis. 2022;7(2):20. doi:10.3390/tropicalmed7020020.
5. Ishaque N, Siddique MU, Imran A, Malik N. Utilization of neutrophil to lymphocyte ratio to assess recovery in patients with dengue. J Haematol Stem Cell Res. 2022;2(2):77–80.
6. Lee JS, Kim NY, Na SH, Youn YH, Shin CS. Reference values of neutrophil-lymphocyte ratio, lymphocytemonocyte ratio, platelet-lymphocyte ratio, and mean platelet volume in healthy adults in South Korea. Medicine (Baltimore). 2018;97(26):e11138. doi:10.1097/MD.0000000000011138.
7. Kharisma PL, Muhyi A, Rachmi E. Hubungan status gizi, umur, jenis kelamin dengan derajat infeksi dengue pada anak di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda: Relationship between nutritional status, age, gender and degree of dengue infection in children at Abdul Wahab Sjahranie Hospital Samarinda. J Sains Dan Kesehat. 2021;3(3):376–82. doi: https://doi.org/10.25026/jsk.v3i3.288.
8. Traish A, Bolanos J, Nair S, Saad F, Morgentaler A. Do androgens modulate the pathophysiological pathways of inflammation? Appraising the contemporary evidence. J Clin Med. 2018;7(12):549. doi:10.3390/jcm7120549.
9. Avidsyah MA, Asrina A, Idris FP. Determinan kejadian pasien demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja Tamalanrea Kota Makassar. Window of Public Health J. 2024;5(2):321–30. doi: 10.33096/woph.v5i2.1150.
10. Buonacera A, Stancanelli B, Colaci M, Malatino L. Neutrophil to lymphocyte ratio: an emerging marker of the relationships between the immune system and diseases. Int J Mol Sci. 2022;23(7):3636. doi:10.3390/ijms23073636.
11. Prijanto SA, Suryawan IWB, Suarca IK. Rasio neutrofil-limfosit sebagai prediktor kejadian syok pada demam berdarah dengue pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya, Denpasar. Sari Pediatri. 2023;24(5):307. doi:10.14238/sp24.5.2023.307-13.
12. Parthasarathi A, Padukudru S, Arunachal S, Basavaraj CK, Krishna MT, Ganguly K, et al. The role of neutrophil-to-lymphocyte ratio in risk stratification and prognostication of COVID-19: a systematic review and meta-analysis. Vaccines (Basel). 2022;10(8):1233. doi:10.3390/vaccines10081233.
13. Navya P, Begum R, Thajudeen AS, Hussain MA, Vijayashree R. Navigating the haematological maze: unraveling the role of NLR and PLR as predictors of dengue severity- a cross-sectional study from Southern India. J Clin Diagn Res. 2024;18(3):EC23-6. doi: 10.7860/JCDR/2024/68904.19162.
Unduhan
Terbitan
Bagian
Diterbitkan
Unduhan
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Forensius Jingan, Christiane Marlene Sooai, Loury Priskila, Pradita Sri Mitasari, Wiwiek Probowati

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.