Pengaruh Pemberian Produk Olahan Kacang Kedelai terhadap Glukosa Darah Puasa dan Resistansi Insulin pada Model Tikus Diabetes Melitus
DOI:
https://doi.org/10.56951/medicinus.v35i3.102Kata Kunci:
diabetes melitus, kacang kedelai, isoflavone, resistansi insulinAbstrak
Latar belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan kondisi kronis yang memerlukan perawatan medis berkelanjutan serta penanganan dengan strategi multifaktorial. Kacang kedelai diketahui memiliki kandungan isoflavone yang bermanfaat untuk membantu mengendalikan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek pemberian produk olahan kedelai terhadap kadar gula darah puasa dan resistansi insulin. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan subjek penelitian 30 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok tikus normal, kontrol negatif, perlakuan tempe, perlakuan tahu, dan perlakuan tepung kedelai selama 2 minggu. Kadar glukosa darah puasa pada setiap kelompok diperiksa sebelum, sesudah pemberian diet tinggi lemak dan induksi streptozotocin, serta sesudah perlakuan. Nilai HOMA-IR diukur dengan kadar glukosa darah puasa dan kadar insulin setelah induksi diabetes dan sesudah perlakuan. Data penelitian dianalisis secara statistik menggunakan uji MANOVA (p<0,05). Hasil Penelitian: Terdapat pengaruh dari pemberian ketiga bentuk olahan kacang kedelai yaitu tempe, tahu, dan tepung kedelai terhadap kadar glukosa darah puasa dan kondisi resistansi insulin pada tikus model DM tipe 2 yang diinduksi streptozotocin, dengan hasil yang lebih baik adalah pada kelompok yang mendapatkan tempe. Kesimpulan: Pemberian olahan kacang kedelai berupa tempe, tahu, dan tepung kedelai memiliki pengaruh yang signifikan pada perbaikan kadar glukosa darah puasa dan resistansi insulin pada model tikus DM yang diinduksi streptozotocin.
Unduhan
Referensi
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021.
American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes—2022. Diabetes Care. 2022;45(Suppl 1):S244-53. DOI: https://doi.org/10.2337/dc22-S016
International Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas 10th edition. Brussels, Belgium: International Diabetes Federation, 2021.
Soewondo P, Ferrario A, Tahapary DL. Challenges in diabetes management in Indonesia: a literature review. Globalization and Health 2013;9:63. DOI: https://doi.org/10.1186/1744-8603-9-63
Lee J. Effects of soy protein and genistein on blood glucose, antioxidant enzyme activities, and lipid profile in streptozotocin-induced diabetic rats. Life Sci. 2006;79(16):1578-84. DOI: https://doi.org/10.1016/j.lfs.2006.06.030
Pilsakova L, Riecansky I, Jagla F. The Physiological Actions of Isoflavone Phytoestrogens. Physiol Res. 2010;59(5):651-64. DOI: https://doi.org/10.33549/physiolres.931902
Ningrum IH, Irianto H, Riptanti EW. Analysis of soybean production and import trends and its import factors in Indonesia. IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 2018;142:012059. DOI: https://doi.org/10.1088/1755-1315/142/1/012059
Abed MT, Al-Nimer MSM, Al-Rawi KA. The effect of short-term metformin therapy on insulin resistance among obese males in Al-Ramadi, Iraq. Saudi Journal of Obesity 2014;2(1):24-7. DOI: https://doi.org/10.4103/2347-2618.137594
Damasceno DC, Netto AO, Iessi IL, Gallego FQ, Corvino SB, Sinzato YK, et al. Streptozotocin-Induced Diabetes Models: Pathophysiological Mechanisms and Fetal Outcomes. Biomed Res Int. 2014;2014:819065. DOI: https://doi.org/10.1155/2014/819065
Lenzen S. The mechanisms of alloxan- and streptozotocin-induced diabetes. Diabetologia 2008;51(2):216-26. DOI: https://doi.org/10.1007/s00125-007-0886-7
Dixit AK, Antony JIX, Sharma NK, Tiwari RK. Soybean constituents and their functional benefits. In: Opportunity, Challenge and Scope of Natural Products in Medicinal Chemistry. 2011:p.367-83.
Bhatena SJ and Velasquez MT. Beneficial role of dietary phytoestrogens in obesity and diabetes. Am J Clin Nutr 2002;76:1191–201. DOI: https://doi.org/10.1093/ajcn/76.6.1191
Chang JH, Kim MS, Kim TW, Lee SS. Effects of soybean supplementation on blood glucose, plasma lipid levels, and erythrocyte antioxidant enzyme activity in type 2 diabetes mellitus patients. Nutr Res Pract. 2008;2(3):152–7. DOI: https://doi.org/10.4162/nrp.2008.2.3.152
Purwoko AE, Astuti I, Asdie AH, Sugiyanto. Effect of Soybean-based Food Supplement on Insulin and Glucose Levels in Type 2 Diabetes Mellitus Patients. Indonesian J Pharm 2019;30(3):208-16. DOI: https://doi.org/10.14499/indonesianjpharm30iss3pp208
Bowen J, Noakes M, Clifton PM. Appetite Regulatory Hormone Responses to Various Dietary Proteins Differ by Body Mass Index Status Despite Similar Reductions in ad Libitum Energy Intake. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism 2006;91(8):2913-9. DOI: https://doi.org/10.1210/jc.2006-0609
Jayachandran M and Xu B. An insight into the health benefits of fermented soy products. Food Chem. 2019;271:362-71. DOI: https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2018.07.158
Ahnan-Winarno AD, Cordeiro L, Winarno FG, Gibbons J, Xiao H. Tempeh: A semicentennial review on its health benefits, fermentation, safety, processing, sustainability, and affordability. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety 2021;20(2):1717-67. DOI: https://doi.org/10.1111/1541-4337.12710
Unduhan
Terbitan
Bagian
Diterbitkan
Unduhan
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Kendra Hosea, Supriyanto Kartodarsono, Arifin, Sumardi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.