Laporan Kasus Pyoderma Gangrenosum disertai Kandidiasis Kutis pada Wanita dengan Sindrom Metabolik

Abstrak

Pendahuluan: Pyoderma gangrenosum (PG) adalah suatu penyakit inflamasi yang jarang terjadi, ditandai dengan infiltrasi steril yang didominasi neutrofil pada kulit maupun organ tubuh lain. PG umumnya dijumpai pada wanita usia 40−60 tahun. Sindrom metabolik dilaporkan memiliki hubungan potensial dalam mencetuskan pyoderma gangrenosum.
Kasus: Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke RSUD Dr. Moewardi dengan luka di dada dan kaki diawali blister kemerahan berisi cairan yang pecah menjadi luka yang terasa nyeri. Riwayat trauma, keluhan saluran pencernaan, dan nyeri sendi disangkal. Pemeriksaan dermatologi regio trunkus anterior et ektremitas inferior tampak patch eritem dengan ulkus multipel di atasnya, tepi irregular sebagian tertutup krusta hemoragi dan jaringan nekrotik. Hasil tes pathergy negatif. Regio aksilaris dextra et sinistra, inframammae et inguinal tampak patch hiperpigmentasi dengan skuama tipis dan lesi satelit, pada pemeriksaan KOH 10% tampak pseudohifa dan cell budding. Pasien memiliki kondisi sindrom metabolik. Diagnosis PG memenuhi 2 kriteria mayor dan 2 minor. Tata laksana pada pasien menggunakan methylprednisolone intravena 93,75 mg/24 jam, analgesik, antibiotik, antifungal topikal, dan debridement serta breast reconstructive surgery setelah respons terapi steroid terlihat. Pasien pulang dalam keadaan perbaikan.
Diskusi: Sindrom metabolik dianggap sebagai faktor pencetus PG melalui proses inflamasi kronis sistemik. Pentingnya tata laksana pada faktor pencetus bertujuan untuk menghindari PG berulang.