Tata Laksana Oral Mukositis pada Keganasan Anak

Penulis

  • Siska Natalia Situmeang Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara/RS Pendidikan USU, Medan
  • Bidasari Lubis Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara/RS Pendidikan USU, Medan
  • Nelly Rosdiana Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara/RS Pendidikan USU, Medan
  • Selvi Nafianti Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara/RS Pendidikan USU, Medan
  • Olga Rasiyanti Siregar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara/RS Pendidikan USU, Medan

DOI:

https://doi.org/10.56951/medicinus.v34i1.54

Kata Kunci:

anak, keganasan, tata laksana mukositis

Abstrak

Penyakit keganasan atau kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya kumpulan sel abnormal yang dikarakterisasi dengan pertumbuhan yang berlangsung terus-menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya, serta tidak fungsional secara fisiologis. Menurut National Cancer Institute, di Amerika Serikat terjadi peningkatan jumlah kanker anak secara signifikan dari 13,8 per 100.000 anak pada tahun 1973 menjadi 17,6 per 100.000 anak pada tahun 2005. Kemoterapi memperlihatkan efikasi yang tinggi dalam penanganan kanker pada anak, terutama pada kanker yang tidak dapat ditangani dengan pembedahan atau radiasi saja. Terapi radiasi dapat digunakan sebagai terapi kuratif untuk mengurangi ukuran tumor atau sebagai terapi paliatif untuk meringankan gejala. Meskipun demikian, pemberian kemoterapi maupun radioterapi tidak lepas dari efek samping. Mukositis adalah suatu proses reaktif yang menyerupai peradangan pada membran mukosa orofaring yang sering terjadi sebagai efek samping kemoterapi dan radioterapi. Penatalaksanaan mukositis oral pada anak yang mendapat kemoradiasi bervariasi, baik secara farmakologis maupun nonfarmakologis. Belum terdapat baku emas yang menjadi standar penatalaksanaan pada saat ini.

Referensi

Permono B, Ugrasena IDG. Leukemia Akut dalam: Buku Ajar Hematologi-Onkologi Anak. Yogyakarta: IDAI. 2005;236-45.

Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta. EGC. 2005.

Kumar CR. Robbins Basic Pathology. Chapter 6 Neoplasia. Elsevier. 2007.

National Cancer Institute. Surveillance, epidemiology and end Result (SEER). 2010. Diakses dari www.seer.cancer.gov/canque/incidence.html

Smith MA, Gurney JG, Ries LAG. Cancer Among Child and Adolescent. National Cancer Institute SEER Pediatric Monograph. 2005;5:157-64.

Sutaryo. Prinsip Kemoterapi pada Kanker Anak. Dalam: Permono B, Sutaryo, Ugrasena IDG, Windiastuti E, Abdulsalam M, penyunting. Buku Ajar Hematologi- Onkologi Anak. Yogyakarta: IDAI. 2005;227-34.

Naidu M, Rao U. Chemotherapy-Induced and/or Radiation Therapy-Induced Oral Mucositis-Complicating the Treatment of Cancer. Neoplasia. 2004;6:423-31. DOI: https://doi.org/10.1593/neo.04169

Mulatsih S, Astuti S, Purwantika Y, Christine J. Kejadian dan Tatalaksana Mukositis pada Pasien Keganasan di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Sari Pediatri. 2008;10:230-5. DOI: https://doi.org/10.14238/sp10.4.2008.230-5

Dodd MJ. The Pathogenesis and Characterization of Oral Mucositis Associated with Cancer Therapy. Oncology Nursing Forum. 2004;31:5-12. DOI: https://doi.org/10.1188/04.ONF.S4.5-11

Cancer Care Nova Stovia. Best Practice Guidelines for the Management of Oral Complications from Cancer Therapy. California: Nova Stovia Government. 2008. Diakses melalui www.cancercare.ns.ca

Roopashri G, Jayanthi K. Radiotherapy and Chemotherapy Induced Oral Mucositis-Prevention and Current Thepeutic Modalities. Indian J Dent Adv. 2010;2. DOI: https://doi.org/10.4103/0976-237X.79292

Sonis ST, Elting LS, Keefe D, Schubert M, Peterson DE, Hauer-Jensen M, et al. Perspective on Cancer Therapy-Induced Mucosal Injury: Pathogenesis, Measurement, Epidemiology and Consequences for Patients. Supplement to Cancer American Cancer Societ. 2004;100:95-120. DOI: https://doi.org/10.1002/cncr.20162

Volpato L, Ricci E. Radiation Therapy and Chemotherapy-Induced Oral Mucositis. Brazilian Journal of Otorhinolaryngology. 2007;73:562-8. DOI: https://doi.org/10.1016/S1808-8694(15)30110-5

Surjadi N. Amitha R. Radiotherapy Reduced Salivary Flow Rate and Might Induced C. albicans Infection. Journal of Dentisitry Indonesia. 2012;19:14-9. DOI: https://doi.org/10.14693/jdi.v19i1.124

Silverman SJ. Diagnosis and Management of Oral Mucositis. Journal Supportive Oncology. 2007;1:13-21.

Miller MM. Prevention and Treatment of Oral Mucositis in Children with Cancer. Journal Pediatric Pharmacology & Therapeutic. 2012;17:340-50. DOI: https://doi.org/10.5863/1551-6776-17.4.340

Nurhidayah I. Pengaruh Pemberian Madu dalam Tindakan Keperawatan Oral Care terhadap Mukositis akibat Kemoterapi pada Anak di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Tesis. FK Universitas Indonesia. 2010.

Sadasivan R. Chemotherapy-induced Oral Mucositis. US Oncology Review. 2010;13-6. DOI: https://doi.org/10.17925/OHR.2010.06.0.13

Heydari A, Sharifi H, Salek R. Effect of Oral Cryotherapy on Combination Chemotherapy-Induced Oral Mucositis: a Randomized Clinical Trial. Middle East Journal of Cancer. 2012;3:55-64.

Redding SW. Cancer Therapy-Related Oral Mucositis. Journal of Dental Education. 2005;69;919-29. DOI: https://doi.org/10.1002/j.0022-0337.2005.69.8.tb03989.x

Lauritano, Dorina, Petruzzi M, Di Stasio D, Lucchese A. Clinical Effectiveness of Palifermin in Prevention and Treatment of Oral Mucositis in Children with Acute Lymphoblastic Leukaemia: a Case–Control Study. International Journal of Oral Science. 2014;6:27-30. DOI: https://doi.org/10.1038/ijos.2013.93

Diterbitkan

01-04-2021

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Cara Mengutip

[1]
Tata Laksana Oral Mukositis pada Keganasan Anak. MEDICINUS 2021;34:55-60. https://doi.org/10.56951/medicinus.v34i1.54.