Faktor Risiko Disabilitas Berat pada Anak dengan Guillain-Barré Syndrome di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.56951/medicinus.v34i1.48Kata Kunci:
anak, GBS, ventilasi mekanis, disabilitas beratAbstrak
Latar Belakang: Guillain-Barré Syndrome (GBS) merupakan penyebab paralisis neuromuskular akut yang paling sering ditemukan. Prognosis anak-anak dengan GBS pada umumnya tergolong baik, namun terdapat kemungkinan prognosis buruk yang membutuhkan ventilasi mekanis dan mengakibatkan terjadinya defisit neurologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati faktor risiko disabilitas yang berpengaruh pada anak dengan GBS di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan pada anak dengan GBS, menggunakan data yang diperoleh dari rekam medis. Outcome pasien selama perawatan pada penelitian ini adalah sembuh, disabilitas, dan meninggal. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square dengan nilai signifikansi p<0,05. Hasil: Sebanyak 61 anak dengan GBS memenuhi kriteria inklusi selama masa studi penelitian. Anak laki-laki didapatkan sebanyak 54,1% dan infeksi saluran pernafasan atas merupakan penyebab paling sering (73,8% kasus). Mean usia pada penelitian ini adalah 8,4(±3,79) tahun. Sebagian besar jenis GBS adalah acute inflammatory demyelinating polyradiculoneuropathy (AIDP) yakni sebanyak 89,1% kasus. Hasil analisis menunjukan bahwa pasien GBS yang mengalami gagal napas dengan penggunaan ventilasi mekanis, menunjukkan odds ratio terjadinya disabilitas berat sebesar 8,9(1/0,112) kali lebih besar dibandingkan pasien yang tidak menggunakan ventilasi mekanis. Kesimpulan: Penggunaan ventilasi mekanis merupakan faktor risiko terjadinya disabilitas berat pada anak dengan GBS.
Unduhan
Referensi
Van den Berg B, Walgaard C, Drenthen J, et al. Guillain-Barré syndrome: pathogenesis, diagnosis, treatment and prognosis. Nat Rev Neurol 2014;10(8):469-82. DOI: https://doi.org/10.1038/nrneurol.2014.121
Torricelli RE. Guillain-Barre’ syndrome in pediatrics. J Autoimmun Res. 2016;3(2):1012-9.
Divisi Neurologi Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya: Data Rekam Medik Divisi Neurologi Anak 2019.
Willison HJ, Jacobs BC dan van Doorn PA. Guillain-Barré syndrome. Lancet 2016;388(10045):717-27. DOI: https://doi.org/10.1016/S0140-6736(16)00339-1
González-Suárez I, Sanz-Gallego I, de Rivera FJR, Arpa J.. Guillain-Barré syndrome: natural history and prognostic factors: a retrospective review of 106 cases. BMC Neurology 2013;13:95. DOI: https://doi.org/10.1186/1471-2377-13-95
Kalita J, Kumar M, Misra UK. Prospective comparison of acute motor axonal neuropathy and acute inflammatory demyelinating polyradiculoneuropathy in 140 children with Guillain-Barré syndrome in India. Muscle Nerve 2018;57(5):761-5. DOI: https://doi.org/10.1002/mus.25992
Cheng Q, Wang DS, Jiang GX, Han H, Zhang Y, Wang WZ dan Fredrikson S. Distinct pattern of age-specific incidence of Guillain-Barré syndrome in Harbin, China. J Neurol. 2002;249(1):25-32. DOI: https://doi.org/10.1007/PL00007844
Vajsar J, Fehlings D, Stephens D. Long-term outcome in children with Guillain-Barré syndrome. J Pediatr. 2003;142(3):305-9. DOI: https://doi.org/10.1067/mpd.2003.115
Barzegar M, Toopchizadeh V, Maher MHK, et al. Predictive factors for achieving independent walking in children with Guillain-Barré syndrome. Pediatric Research 2017;82(2):333-9. DOI: https://doi.org/10.1038/pr.2017.67
Hu MH, Chen CM, Lin K, et al. Risk factors of respiratory failure in children with Guillain-Barré syndrome. Pediatrics and Neonatology 2012;53(5):295-9. DOI: https://doi.org/10.1016/j.pedneo.2012.07.003
Chio A, Cocito D, Leone M, et al. Guillain-Barré syndrome: a prospective, population-based incidence and outcome survey. Neurology 2003;60(7):1146-50. DOI: https://doi.org/10.1212/01.WNL.0000055091.96905.D0
Wu X, Shen D, Li T, et al. Distinct clinical characteristics of pediatric Guillain-Barré syndrome: a comparative study between children and adults in Northeast China. PLoS One 2016;11(3):e0151611. DOI: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0151611
Orlikowski D, Sharshar T, Porcher R, et al. Prognosis and risk factors of early onset pneumonia in ventilated patients with Guillain-Barré syndrome. Intensive Care Med. 2006;32(12):1962-9. DOI: https://doi.org/10.1007/s00134-006-0332-1
Henderson RD, Lawn ND, Fletcher DD, McClelland RL, Wijdicks EF. The morbidity of Guillain-Barré syndrome admitted to the intensive care unit. Neurology 2003;60(1):17-21. DOI: https://doi.org/10.1212/01.WNL.0000035640.84053.5B
Kalita J, Ranjan A, Misra UK. Outcome of Guillain-Barré syndrome patients with respiratory paralysis. QJM 2016;109(5):319-23. DOI: https://doi.org/10.1093/qjmed/hcv190
Park S and Kim N. Early prediction factors of poor outcome in Guillain-Barré syndrome. Soonchunhyang Medical Science 2016;22(2):79-82. DOI: https://doi.org/10.15746/sms.16.018
Nagasawa K, Kuwabara S, Misawa S, et al. Electrophysiological subtypes and prognosis of childhood Guillain-Barré syndrome in Japan. Muscle Nerve 2006;33(6):766-70. DOI: https://doi.org/10.1002/mus.20520
Unduhan
Terbitan
Bagian
Diterbitkan
Unduhan
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Ratih Dwi Andini, Darto Saharso, Prastiya Indra Gunawan
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.